Breaking News
Loading...
06/02/12

Sambiloto King of Bitter

6:16:00 AM
Allah Subhanahu wa Ta'ala apabila menurunkan suatu penyakit pasti bersamaan dengan obatnya, karena Allah tidaklah memiliki sifat dhalim kepada hamba-hamba-Nya. Hanya manusia diwajibkan untuk berusaha mencari dimana letak dan tempat obat yang telah diturunkan-Nya.

Tidak semua yang mahal itu menjamin kesembuhan. Boleh jadi sesuatu yang sering kita remehkan dan tidak pernah terlintas dalam ilmu kedokteran bisa menjadikan ramuan penyembuh dari penyakit yang kita derita selama ini

Contoh yang paling mudah adalah bila musim kemarau tiba, kebanyakan dari masyarakat kita kekurangan vitamin C yang mengakibatkan terjadinya penyakit panas dalam, sariawan maupun infeksi virus. Seperti virus singapura maupun cacar. Namun Allah Ta'ala sekali lagi tidak pernah mendhalimin hamba-Nya. Seiring dengan kemarau yang panjang Allah tumbuhkan buah-buahan yang banyak mengandung nilai gizi vitamin C nya seperti mangga, jeruk, dan lain sebagainya.

Untuk itulah sekiranya disini akan kami paparkan beberapa jenis obat alam yang insya Allah bisa di jadikan alternatif pengobatan. Walau obat alternatif ini tidak disebutkan dalam Al-Qur'an maupun hadits namun dapat kita gunakan selama tidak ada zat yang bersifat haram. Dan kita bisa menggunakan ilmu ini karena ini bersifat keduniawiaan, berdasarkan hadis yang terdapat dalam shahih muslim, juz 4 hadis No. 140.
"Bersumber dari Rafi’ bin Khadij, dia berkata, “pada suatu hari Nabi saw. tiba di madinah. Orang-orang sedang merawat pohon kurma. Mereka tengah mengawinkan kurma. Melihat itu beliau bertanya, ‘Apa yang sedang mereka kerjakan?’ yang ditanya menjawab, ‘Kami biasa mengerjakannya.’ Lalu beliau bersabda, barangkali kalau kalian tidak mengerjakannya, hal itu akan lebih baik,’ mereka lalu meninggalkan pekerjaan tersebut. Namun hasil kebun kurma itu menjadi berkurang. Kemudian mereka menuturkan hal itu kepada beliau. Beliau bersabda, “sesunngguhnya aku hanyalah seorang manusia. Jika aku memerintahkan tentang urusan agama kalian, maka ikutilah. Tetapi kalau aku memerintahkan kepada kalian tentang urusan kehi­dupan dunia, maka sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia.”

Khasiat & Manfaat Sambiloto:
1. Mengobati tekanan darah tinggi
2. Menormalkan kadar kolesterol
3. Menobati sakit kuning (Hepatitis)
4. Menurunkan demam
5. Mencegah stroke dan angina pectoris
6. Mengobati infeksi saluran kemih
7. Mengobati infeksi tenggorokan penyebab influenza
8. Mengobati keputihan pada wanita maupun infeksi pada koreng
9. Menormalkan kadar gula darah (Diabetes Militus)

Secara turun-temurun, orang sudah menggunakan rebusan daun sambiloto untuk mencegah masuk angin atau influenza, menurunkan demam, sakit kuning, serta mengobati luka. Untuk mengobati luka, biasanya orang menumbuk daun sambiloto kering, dan menaburi luka atau korengnya dengan bubuk sambiloto. Selain itu pahitnya sambiloto juga dipercaya manjur untuk meredakan kencing manis.

Menurut dr J Sidhajatra yang sudah puluhan tahun memberi obat herbal pada pasien-pasiennya, sambiloto merupakan herbal yang mempunyai efek anti-infeksi / anti radang paling baik diantara tanaman obat lainnya. Penyakit-penyakit infeksi terutama infek­si pada jaringan mucus atau lendir, seperti infeksi tenggorokan penyebab influenza, infeksi saluran kemih, keputihan pada wanita maupun infeksi pada koreng, bisa diobati dengan sambiloto.

Dalam bentuk rebusan daun kering, dr. Sidhajatra menganjurkan dosis sebesar 5 gr, yang direbus ber­sama air 2 gelas sampai sisa 1 gelas untuk satu hari (diminum 3 x 1/3 gelas). Jika menggunakan daun segar, dosisnya adalah sekitar 30 lembar daun dengan cara yang sama seperti merebus daun kering. Dalam bentuk ekstrak, mengkonsumsi sampai dengan 1500 mg per hari masih dianggap aman. “Berdasarkan pengalaman saya, sambiloto dalam bentuk ekstrak ternyata terbukti lebih efektif mengatasi berbagai penyakit radang/infeksi” demikian dr Sidhajatra menambahkan.

Namun dr Sidhajatra mengingatkan bahwa peng­gunaan sambiloto untuk meredakan kencing manis, juga harus disertai dengan diet rendah karbohidrat dan gula. “Kalau cuma rajin mengkonsumsi sambiloto tapi makan tetap seenaknya, ya berbahaya”, demikian nasehat dr Sidhajatra.

Dari jaman dahulu kala hingga sekarang
Relief daun sambiloto ada di Candi Borobudur serta di Kitab Serat Rama dalam bahasa Jawa Kawi di sekitar abad 18. Disebutkan sambiloto berkhasiat untuk mengobati prajurit Hanoman yang terluka ketika perang melawan Rahwana.

Di Indonesia, banyak orang mengenal sambiloto dari mbok jamu gendong, yang biasa disebut dengan nama jamu paitan. Seringkali orang mengkonsumsi cairan paitan yang warnanya kehitaman dari mbok jamu, dan kemudian pahitnya diusir dengan minum beras kencur. Campuran ini biasa dikenal untuk mengusir masuk angin.

Selain membeli di jamu gendong, orang juga bisa mengkonsumsi sambiloto dengan cara merebus daunnya. Daun yang kering pun tidak kalah manfaatnya bahkan sekarang ada pula sambiloto dalam bentuk teh celup. Bagi yang tidak tahan dengan pahitnya, namun ingin mendapat khasiat istimewa sambiloto, dapat mengkonsumsi sambiloto dalam bentuk kapsul.

Sejalan dengan trend “back to nature”, kalangan asing pun sudah banyak yang melirik khasiat sambiloto. Berbagai penelitian yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri, menemukan bahwa di balik rasa pahit sambiloto, terkandung zat aktif androgapholid yang sangat bermanfaat untuk pengobatan. India juga sudah lama mengenal tanaman obat ini, bahkan sambiloto digunakan untuk memerangi epidemi flu di India pada tahun 1919 dan terbukti efektif sehingga sambiloto mendapat julukan the “Indian Echinacea”. 

Sumber : http://thibbunaljawi.blogspot.com/2010/11/sambiloto-king-of-bitter.html
sama air 2 gelas sampai sisa 1 gelas untuk satu hari (diminum 3 x 1/3 gelas). Jika menggunakan daun segar, dosisnya adalah sekitar 30 lembar daun dengan cara yang sama seperti merebus daun kering. Dalam bentuk ekstrak, mengkonsumsi sampai dengan 1500 mg per hari masih dianggap aman.

0 komentar:

Posting Komentar